because we care...

because we care...

10 Mei 2011

Kartini 2011


Kartini 2011
Pada tanggal 21 April yang lalu, dimana didalam memperingati Hari Kartini, BPR Klepu Mitra Kencana seperti tahun-tahun sebelumnya melakukan acara kunjungan kepada nasabah-nasabah wanita di sekitar Kabupaten Semarang. Majulah terus kaum wanita Indonesia....

Jumlah BPR Bertambah, Persaingan Ketat

BLORA- Pertumbuhan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jateng cukup menggembirakan. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 263 Kantor Pusat (KP) BPR dan 51 Kantor Cabang (KC), dengan pertumbunan 1,06% (year on year/yoy) untuk KP BPR dan 5,57% (yoy) KC BPR.

Hal itu dikemukakan Pemimpin Bank Indonesia Semarang Ratna E Amiaty dalam sambutannya pada musyawarah komisariat (Muskom) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Pati di Hotel Grand Mega Jalan Raya Tambakromo No 27 Cepu, Blora, Selasa (10/5).

’’Dengan kondisi ini, BPR harus merapatkan barisan karena persaingan usaha semakin ketat,’’ paparnya dalam sambutan yang dibacakan Pengawas Bank Madya Senior Bank Indonesia Semarang I Ketut Suena.

Salah satu upaya yang harus dilakukan agar BPR tetap eksis serta meningkatkan kualitas produk serta pelayanannya adalah dengan menjalin kerjasama dengan mitra terkait seperti Bank Umum, perusahaan, dan badan usaha di sekitar lokasi BPR.

’’Daya saing BPR harus ditingkatkan. Perkembangan jumlah kelembagaan BPR diharapkan bisa menjadi sarana untuk bersaing secara kompetitif, khususnya dalam menangani UMKM.’’

Tumbuh Bagus

Sementara itu, selain tumbuhnya KP BPR dan KC BPR di Jateng yang cukup tinggi, asetnya juga mengalami pertumbuhan yang bagus. Per Maret 2011, aset tumbuh sebesar Rp 1,82 triliun (19,39%) atau menjadi sebesar Rp 11,21 triliun.

Dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan, yaitu Rp 7,81 triliun atau naik sebesar Rp 1,13 triliun (16,82%), dan kredit tumbuh sebesar Rp 1,09 triliun (14,14%). ’’Rasio Non Performing Loans (NPLs) BPR posisi Maret 2011 sebesar 8,06% membaik dibanding tahun sebelumnya, namun masih di atas ketentuan yang berlaku,’’ jelas Ratna.

Sementara Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan, fenomena menjamurnya BPR di Indonesia, khususnya di Karesidenan Pati, diharapkan mampu menjembatani kepentingan masyarakat dalam pengadaan modal usaha.

’’Pada kondisi ini, BPR akhirnya mampu mendorong lahirnya masyarakat yang mencetak usaha produktif, sehingga masyarakat ke depan tidak akan sekadar menjadi masyarakat konsumtif semata,’’ paparnya. (H61-77)
 
Source : Suara Merdeka Cybernews 11 Mei 2011

Daftar Angsuran

Daftar Angsuran